Jangan Sampai Rasa Malu Menghalangi Ilmu

Renungan Hati Bunda

😟

Takut Salah Mengajari

Saat anak bertanya hukum tajwid atau minta disimak hafalannya, Bunda bingung dan takut malah mengajarkan yang salah.

😢

Iri Melihat Orang Lain

Hati bergetar melihat ibu-ibu lain lancar tadarus di masjid, sementara kita masih mengeja huruf demi huruf.

😔

Merasa "Sudah Tua"

"Ah, lidah saya sudah kaku, susah berubah." Padahal hati kecil ingin sekali bisa baca dengan tartil.

Menjadi Ibu itu berat. Tapi ada beban yang lebih berat yang sering kita simpan sendiri: Rasa tidak layak mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak kita.

— Renungan Hati

Bayangkan Perasaan Ini...

Bayangkan suatu sore, Bunda duduk memangku si Kecil, membacakan Juz Amma dengan fasih, makhraj yang pas, dan irama yang indah. Si Kecil menatap kagum dan meniru bacaan Ibunya.

Itu bukan mimpi. Itu bisa dicapai, berapapun usia Bunda sekarang.

Pendekatan Lembut, Sabar, & Kekeluargaan

Kami paham kesibukan domestik Bunda. Maka kurikulum ini didesain khusus dengan kesabaran tanpa batas dan pendekatan kekeluargaan.

Sabar Tanpa Batas

Ustadzah mengerti daya ingat Ibu-ibu kadang terbagi. Kita ulang 10x, 20x sampai paham, tanpa cemberut.

Waktu Me-Time

Jadikan 45 menit sesi ini sebagai waktu istirahat Bunda dari urusan rumah, fokus bercengkrama dengan Kalamullah.

Mulai dari Iqra/Nol

Tidak perlu gengsi. Banyak murid kami yang mulai dari alif-ba-ta di usia 40 tahun. Yang penting niat tulus belajar.

Kata Mereka yang Sudah Memulai

"Awalnya saya takut galak gurunya. Ternyata Ustadzah [Nama] enak banget diajak ngobrol. Serasa curhat sama adik sendiri. Alhamdulillah sekarang saya sudah berani pegang mic saat tadarus RT."

— Bunda Rina (38 Thn)

Pertanyaan Khusus Ibu Rumah Tangga

Saya benar-benar tidak bisa baca huruf Arab, bisa mulai?

Sangat bisa, Bunda! Justru banyak ibu-ibu yang memulai dari nol bersama kami. Ustadzah akan mengajarkan dari alif-ba-ta dengan sabar dan tidak terburu-buru.

Bagaimana jika anak-anak rewel saat sesi belajar?

Kami sangat memahami kondisi ibu rumah tangga. Jika anak rewel, kita bisa pause sebentar atau reschedule. Yang penting Bunda tetap semangat belajar.

Apakah suami perlu tahu saya ikut les ngaji?

Sebaiknya suami tahu dan mendukung, karena ini investasi kebaikan untuk keluarga. Biasanya suami sangat bangga jika istri belajar Al-Quran.

Berapa lama sampai bisa lancar?

Setiap orang berbeda, Bunda. Yang penting konsisten. Ada yang 3 bulan sudah lancar, ada yang 6 bulan. Yang penting prosesnya dinikmati dengan sabar.

Bayangkan Kebanggaan Suami dan Anak-Anak

Ketika melihat Bunda bisa membimbing mereka mengaji dengan benar.
Investasi terbaik untuk keluarga dimulai dari diri sendiri.

👋 Mulai Perjalanan Belajar

Konsultasi Gratis • Mulai dari Nol • Sabar & Kekeluargaan